Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Efektivitas Konsultasi Dan Kolaborasi Di SMP Yayasan Islam Kota Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.55606/jubpi.v2i3.3079Keywords:
Collaborative, Consultation, Guidance CounselingAbstract
This research was conducted with the aim of finding out the importance of consultation and collaboration in a school setting as well as increasing consultation and collaboration in the school environment to support students in solving problems or developing the students' potential. The methods used in collecting data are observation, interviews, literature and documentation. The results obtained from this research are the importance of the role of consultation and collaboration in increasing the role of students in society and themselves. In collaboration and consultation in schools, various parties are involved, such as subject teachers, homeroom teachers, parents, school principals and friends. peers are also guidance and counseling teachers. It is important that collaboration and consultation in schools involve cooperation and active participation by involving various parties. Consultation and collaboration can create a learning environment that is inclusive, supportive, and focuses on the quality of education.
References
Amaliah, A., Dkk. (2017). Bimbingan dan konseling di sekolah (Praktik di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bengkulu). Yogyakarta: Samudra Biru.
Desya, N. L. P. (2023). Strategi kolaborasi antara guru BK dengan guru mata pelajaran kimia dalam upaya pencapaian peningkatan hasil pembelajaran pada peserta didik di SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2019/2020 (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Musyofah, T., Pitri, T., & Sumarto, S. (2021). Evaluasi program BK sebagai upaya untuk meningkatkan mutu program layanan BK. Consilia: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling, 4(3), 304-312.
Raden, P. (2015). Pengembangan model konsultasi konselor orangtua untuk meningkatkan kedisiplinan siswa SMP di Kabupaten Gowa (Doctoral dissertation, Tesis (tidak diterbitkan)).
Rahmat, H. K. (2019). Implementasi strategi layanan bimbingan dan konseling komprehensif bagi siswa tunanetra di MTs Yaketunis Yogyakarta. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 16(1), 37-46.
Rahmawati, N., Dkk. (2020). Bentuk kolaborasi guru bimbingan dan konseling dengan guru mata pelajaran dalam mengatasi permasalahan peserta didik. Al-Tazkiah: Jurnal Ilmiah dalam Kajian Bimbingan dan Konseling Islam, 9(2), 160.
Rahmawati, N. R., Izazi, S. Z., Muna, N., Ni'mah, U., & Fawzi, T. (2020). Bentuk kolaborasi guru bimbingan dan konseling dengan guru mata pelajaran dalam mengatasi permasalahan peserta didik. Al-Tazkiah: Jurnal Ilmiah dalam Kajian Bimbingan dan Konseling Islam, 9(2), 155-172.
Ramdani, R., Nasution, A. P., Ramanda, P., Sagita, D. D., & Yanizon, A. (2020). Strategi kolaborasi dalam manajemen pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Educational Guidance and Counseling Development Journal, 3(1), 1-7.
Ramli, M. D., Flurentin, N. H. E. Z., & Ella Fariddati Hambali, B. B. L. I. (2017). Sumber belajar penunjang PLPG 2017 mata pelajaran/paket keahlian bimbingan dan konseling. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Sinaga, J. D. (2018). Dari layanan konsultasi ke layanan kolaborasi: Sebuah model layanan tidak langsung bimbingan dan konseling di sekolah. Susunan Panitia, 106.
Yuliawanti, R. (2019). Peran kolaboratif konselor di sekolah inklusif. Jurnal Ide Guru, 4(1), 68-74.
Zulaikhah, S. (2020). Pengembangan desa wisata Rahtawu dalam membentuk wisata berkelanjutan dan bersaing melalui sistem kolaborasi (pemerintah dan masyarakat). Pengembangan Masyarakat Islam, 4(1), 57-70.