Pelaksanaan Pengorganisasian Personil Pada lembaga Kursus Pelatihan Bahasa Inggris Dan Komputer English Lovers Club
DOI:
https://doi.org/10.55606/jbpi.v1i1.934Keywords:
pengorganisasian, personilAbstract
Personil pada lembaga Kursus. Pengorganisasian personil adalah salah satu dari fungsi manajemen yang bertujuan untuk menentukan orang-orang yang memiliki kompetensi intelektual dan manajerial dalam mengemban organisasi kearah yang lebih baik dan sesuai dengan kemampuannya. Dewasa ini LKP banyak dikelola oleh yayasan pendidikan yang didalamnya banyak melibatkan keluarga dan kerabat sebagai bagian dari karyawan. Hal ini biasanya terjadi pada lembaga pendidikan yang bersifat Non profit dimana lembaga pendidikan tersebut bertujuan sosial. Rancu Apabila dipandang dari kacamata organisasi hal itu bukan suatu kesalahan, namun akan menjadi suatu masalah apabila dalam pelaksanaan pekerjaan tidak merinci tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sehingga terlihat tidak profesional. Tugas dan fungsi yang tidak jelas dan sesuai akan menghambat pencapaian organisasi secara keseluruhan. Namun tentu saja tidak semua lembaga pendidikan yang berbasis keluarga memiliki kondisi di atas ada juga yang menerapkan manajemen secara profesional. Harapannya dengan Pengorganisasian personil program pendidikan yang berkualitas diselenggarakan secara terencana, terarah dan terpadu dalam suatu sistem pengorganisasian yang efektif dan lugas. Setiap bagian dalam organisasi memunculkan tugas dan fungsinya dengan jelas. Sehingga setiap jabatan memiliki tanggung jawab masing – masing. Dengan memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu maka organisasi dengan mudah memperbaiki atau menambah fungsinya dalam rangka evaluasi dan perbaikan guna meningkatkan kualitasnya. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan pengorganisasian di pada lembaga Kursus Pelatihan (LKP ) Bahasa Inggris Dan Komputer English Lovers Club ( ELC ) telah terlaksana dengan baik hal ini dilihat dari adanya Koordinasi, Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas dalam pengorganisasian lembaga.
References
A. Fatah Yasin. (2008). Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN Malang. Press. Admin
A.F. Stoner. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Bumi Aksara
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda
Creswell, John W. (2009). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed). Yogyakarta : Pustaka Pelajar
F.L,Whitney. (1960). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. The Elements of Resert.Asian Eds. Osaka: Overseas Book Co. Furchan, A. 2004.
Heidjrachman, Ranupandojo dan Husnan, Suad. (2012) . Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Kamil, Mustofa. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi).Bandung : Alfabeta.
Manulang, M. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Nawawi (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Gajahmada University Press, Yogyakarta
Sudjana. (2001). Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah
Sugiyono (2011). Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono.(2007). Metodologi Penelitian Bisnis. PT. Gramedia. Jakarta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara
Sukarna. (1992) . Dasar – dasar Manajemen. Mandar Maju.Bandung.
Syarifudin. (2011). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Diadit Media