Perceraian Akibat Perselingkuhan Oleh Suami Dan Penanganannya (Studi Kasus di Kabupaten Pringsewu)
DOI:
https://doi.org/10.55606/jsr.v1i4.1362Keywords:
Perselingkuhan, Perceraian, suami, PenangannyaAbstract
Masalah utama yang sering muncul dalam proses perceraian adalah perceraian karena perselingkuhan. Terus meningkatnya fenomena perceraian setiap bulannya dan tidak henti-hentinya berita mengenai perceraian sering terdapat di media. Perceraian sebagai fenomena saat ini dikarenakan terdapat perselingkuhan dari pasangannya. Perselingkuhan biasanya sering terjadi dalam anggota keluarga yang kurang mempunyai kualitas agama yang baik, dasar cinta yang lemah, kurang lancarnya komunikasi dan kurang harmonis, perilaku egois dari masing-masing, emosinya yang kurang stabil, dan kurang mampu menyesuaikan diri. Metode penelitian ini yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan mengumpulkan data penelitian menggunakan teknik wawancara. Hasil diskusi menunjukkan bahwa permasalahan perselingkuhan dalam perkawinan adalah perselingkuhan bisa menjadi sumber stres yang besar. Ketidakmampuan pasangan dalam beradaptasi dan menyelesaikan permasalahan dengan efektif bisa menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Upaya mengatasi perselingkuhan antara lain komunikasi yang baik antar pasangan, saling menunaikan tanggung jawab, saling mendukung dan menjaga.
References
Ash-Shabuni, Muhammad Ali. 2016. Tafsir Ayat-Ayat Ahkam. Depok: Kairo. Daly, M., & Wilson, 1988. Evolutionary Social Psychology and Family Homicide Science.
Asriana, Widya, “Kecemburuan pada Laki-laki dan Perempuan dalam Menghadapi Perselingkuhan Pasangan Melalui Media Internet”, Jurnal Psikologi. Volume 1 Nomor 1.
Hamid, H. (2018). Perceraian dan Penanganannya. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 4(3), 24-29.
Muhajarah, K. (2017). Perselingkuhan suami terhadap istri dan upaya penanganannya. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 12(1), 23-40.
Sabiq, Sayyid, Fiqh al-Sunnah, Kairo: Maktabah Dâr al-Turas, 197