Akuntansi Belis dalam Adat Perkawinan Masyarakat Kabupaten Sikka

(Studi Kasus Adat Perkawinan Masyarakat Desa Watugong)

Authors

  • Renata Ritarosana Dua Pona Universitas Nusa Nipa
  • Wilhelmina Mitan Universitas Nusa Nipa
  • Paulus Libu Lamawitak Universitas Nusa Nipa

DOI:

https://doi.org/10.55606/jumia.v2i4.3350

Keywords:

Belis, identifier, measurement, presentation, disclosure

Abstract

This research aims to describe the identification, measurement, presentation and disclosure of belis accounting in the marriage customs of the Watugong Village community. This research data was obtained from interviews, observations, documentation and literature studies regarding the stages of belis in the marriage customs of the Watugong village community. This research produces data that can be used as information and consideration in making decisions regarding accounting. The results of this research: identification in Accounting is said to be relevant because in the buying process economic transactions can be identified; This research shows the process of measuring belis, measured using fair value, which is in accordance with the market price set at that time; The researcher presents a journal description and a summary of profits or losses from both parties, which can be used as reference material for future purchasing processes, documentary evidence and economic considerations.

References

Awang, C. A. (2020). Akuntansi belis dalam adat perkawinan masyarakat Sumba Timur: Studi kasus adat perkawinan orang Sumba Timur dilihat dari kaca mata akuntansi dalam hal pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian belis. 1–35.
Dasrimin, H. (2022b). Makna belis dalam tata adat perkawinan Maumere-Sikka-NTT. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/dasrimino/623886d4cfca5152bd6e22d4/makna-belis-dalam-tata-adat-perkawinan-maumere-sikka-ntt
Dewantara, K. H. (1994). Kebudayaan. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Diskominfo. (n.d.). Nian tana Sikka. Sikka Kabupaten. https://sikkakab.go.id/kewilayahan
Farcane, N., Deliu, D., & Gheorghian, M. (2011). Auditing fair values in a sensitive socio-economical context. Annales Universitatis Apulensis Series Oeconomica, 2(13), 364–377.
Firth, R. (1939). Primitive Polynesian economy. Routledge and Kegan.
Hastuti, I. (2012). Sistem informasi akuntansi sebagai alat komunikasi perusahaan dengan pihak pemakai. Jurnal Duta.Com, 3(September), 24–25.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (n.d.). Tradisi. Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia. https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/Tradisi
Lexy, M. (2009). Metode penelitian kualitatif. PT. Remaja Rosdakaya.
Manuk, A. G., & Bato, K. (2023). Nilai luhur mahar (belis) dalam ritus adat pernikahan di Kabupaten Sikka-Nusa Tenggara Timur. Jisos: Jurnal Ilmu Sosial, 2(3), 1551–1558.
Martawireja, A., Ahim, A., & Rizal, Y. (2009). Akuntansi perbankan syariah (Edisi 2). Salemba Empat.
Poerwadarminta, W. (2005). Kamus umum bahasa Indonesia (Edisi Keti). Balai Pustaka.
Priyati, D., & Fakhruddin, I. (2014). Pengukuran akuntansi sumber daya manusia dan pengungkapannya dalam laporan keuangan perusahaan daerah air minum Purbalingga. XII(2), 98–112.
Sarasehan Budaya Desa Sekecamatan Pogalan. (2019). Website desa. https://pogalan-pogalan.trenggaekkab.go.id/index.php/first/artike/131
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Suwardjono. (2015). Teori akuntansi: Perekayaaan pelaporan keuangan (Edisi ketiga).
Wahidmurni. (2017). Pemaparan metode penelitian kualitatif. 1–17.
Yonson, N. (2022). Keistimewaan perempuan dalam perkawinan: Telaah sajak-sajak Sikka. Sekolah Timur. https://www.sekolahtimur.com/2022/08/09/keistimewaan-perempan-dalam-perkawinan-telaah-sajak-sajak-sikka/

Published

2024-09-20

How to Cite

Renata Ritarosana Dua Pona, Wilhelmina Mitan, & Paulus Libu Lamawitak. (2024). Akuntansi Belis dalam Adat Perkawinan Masyarakat Kabupaten Sikka : (Studi Kasus Adat Perkawinan Masyarakat Desa Watugong). Jurnal Mutiara Ilmu Akuntansi, 2(4), 329–351. https://doi.org/10.55606/jumia.v2i4.3350