Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang di Kota Batam 2020

  • Justiyulfah Syah Institut Kesehatan Mitra Bunda
  • Savitri Gemini Institut Kesehatan Mitra Bunda
  • Made Tantra Wirakesuma Institut Kesehatan Mitra Bunda
  • Hanafi Hanafi Institut Kesehatan Mitra Bunda
  • Siti Ramadania Institut Kesehatan Mitra Bunda
Keywords: Diet, Physical Activity, Stroke

Abstract

Diet and physical activity are the causes of stroke. The incidence of stroke in Batam in 2018 was 11.2%. A poor diet and consuming less fiber are more at risk of stroke, In addition to diet, lack of physical activity also tends to trigger degenerative stroke. This study aims to determine the relationship between diet and physical activity with the incidence of stroke. This type of research is analytic with a cross-sectional design. A sample of 67 respondents aged ≥ 45 years who were in the working area of the Sekupang Community Health Center with purposive sampling technique and data analysis used the Chi-Square test. Based on the results of the study, there was no significant relationship between diet and the incidence of stroke with a dietary p-value of 1.00 (α> 0.05) and there was a significant relationship between physical activity and stroke incidence of 0.003 (α <0.05). ), to the patient or the patient's family to increase the consumption of foods with various types of food, the right frequency of eating and the amount of food to meet energy, and to be diligent in doing physical activities such as sports to reduce the incidence of stroke.

References

Adhar, D. H. (2019). Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian stroke di rskd provinsi sulawesi selatan. Jurnal Mitrasehat, 9(1).

Almatsier, S. (2004). Penuntun Diet edisi baru. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Almatsier, S. (2010). Prinsip dasar ilmu gizi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Akbar, P. S. (2011). Metodelogi Penelitian Sosial, edisi ke-2. Jakarta: Bumi Aksara.

Bustan, M. (2000). Najib, Epidemiologi Penyakit Tidak menular.Jakarta : Rineka Cipta

Dasar, R. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI.

Dinkes Kota Batam. (2019). Laporan Profil Riskesdas Kota Batam. Batam: Dinas Kesehatan Kota Batam.

DI, K. H. P. R. P. (2017). Hubungan pola makan (jumlah, jenis dan frekuensi) status gizi (antropometri dan survei konsumsi) dengan keteraturan haid pada remaja putri di sma negeri 51 jakarta timur tahun 2015. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1).

Donsu, J. D. T. (2016). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: PustakaBaruPress.

Dourman, K. (2013). Waspadai Stroke Usia Muda. Jakarta: Cerdas Sehat.

Ennen, K. A. (2004). Knowledge of stroke warning symptoms and risk factors: Variations by rural and urban categories.

Farida, I., & Amalia, N. (2009). Mengantisipasi stroke. Yogyakarta: Buku Biru.

Heart Association, A. (2014). American Heart Association. Heart Disease and Stroke Statistic Update 2014.

Heryuditasari, K. (2018). Hubungan pola makan dengan kejadian obesitas (Di SMK Bakti Indonesia Medika Jombang).

Ibrahim, Z., & Suryawan, B. (2014). Hubungan antara pola makan dan merokok pada pasien stroke di ruang poli saraf RSUD. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tahun 2014. 1, No 4,2

Indrawati, L. (2009). Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan kejadian Hipertensi Di Indonesia. 10.

Ismail Setyopranoto, S. (2009). Pola makan dan hiperurisemia sebagai faktor resiko kejadian stroke pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit Mayjen HA Thalib Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.

Iskandar, J. (2011). Stroke waspadai ancamannya. Yogyakarta: Cv Andi Offset.

Kasjono, S. (2009). Teknik sampling untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 23–2

Kemenkes, P. (n.d.). RI (2012). Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan: Penyakit Tidak Menular, 7–8.

Kemenkes, R. (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Khomsan, A. (2010). Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Status Gizi Anak.

Masriadi, H. (2016). Epidemiologi penyakit tidak menular. Jakarta: Trans Info Media.

Marsh, J. D., & Keyrouz, S. G. (2010). Stroke prevention and treatment. Journal of the American College of Cardiology, 56(9), 683–691.

Maulidiyah, I., Muhammad, N., & Marlenywati, M. (2016). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Iskemik Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Soedarso Pontianak. Fakultas Ilmu Kesehatan.

Merryana Adriani, S. (2016). Pengantar gizi masyarakat. Prenada Media. Jakarta.

Maukar, M., Ismanto, A. Y., & Kundre, R. (2014). Hubungan pola makan dengan kejadian stroke non hemoragik di irina F neurologi RSUP. PROF. DR. R. D. kandou manado. 6.

Ningsih, R. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Kejadian Stroke Di Ruang Rawat Inap A di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2017. Menara Ilmu, 12(7).

Notoatmojo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmojo, S. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi kedua. Rineka Cipta, Jakarta.

Oetoro, S. (2012). Smart Eating: 1000 Jurus Makan Pintar dan Hidup Bugar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 10–12.

Oktaviani, W. (2011). Hubungan Pola Makan dengan Gastritis pada Mahasiswa S1 Keperawatan Program A FIKKES UPN “Veteran. Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Ovina, Y. (2013). Hubungan pola makan, olah raga, dan merokok terhadap prevalensi penyakit stroke non hemoragik. The Jambi Medical Journal, 1(1).

Pandji, D. (2013). Stroke bukan akhir segalanya. Elex Media Komputindo.Jakarta.

Perawaty, P., Dahlan, P., & Astuti, H. (2016). Pola makan dan hubungannya dengan kejadian stroke di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 2(2), 51–61.

Pinzon, rzaldy, & Asanti, laksmi. (2010). Awas stroke! Pengertian, gejala, tindakan, perawatan,dan pencegahan. Andioffset.

Putrianti, I. (2015). Hubungan Antara Gaya Hidup Dengan Kejadian Stroke Usia Dewasa Muda (18-40 Tahun) Di Kota Semarang.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Virtual Clinical Excursions 3.0 to Accompany Fundamentals of Nursing. Mosby Incorporated.

Prasetyo, W. P. A. (2017). Hubungan aktivitas fisik dengan obesitas pada anak usia sekolah 7-12 tahun (Studi Korelasi Di SD Kristen Petra Jombang).

Riyanto, A. (2013). Statistik Deskriptif Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 30–31.

Sary, A. N. (2016). Faktor risiko kejadian stroke pada pasien rawat inap di rumah sakit stroke nasional bukittinggitahun 2013. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 7(2).

Sidharta, P., & Mardjono, M. (2008). Neurologi Klinis Dasar. Cetakan Ke-12. Jakarta: Dian Rakyat.

Saryono, Sk., & Kes, M. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula.

Sulistyoningsih, H. (2011). Zat gizi untuk diet. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung.

Walalangi, R. G., & Sahelangi, O. (2015). Pola makanpasien hipertensi dengan gagal ginjal kronik rawat inap di rsup prof. Dr. Rd kandou manado. Jurnal gizido, 7(2), 408–419.

Wayunah, W., & Saefulloh, M. (2017). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Di Rsud Indramayu. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2(2), 65–76.

Widianti, A. T., & Proverawati, A. (2010). Senam kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Published
2022-01-30
How to Cite
Justiyulfah Syah, Savitri Gemini, Made Tantra Wirakesuma, Hanafi Hanafi, & Siti Ramadania. (2022). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang di Kota Batam 2020. Jurnal Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan, 1(1), 108-121. https://doi.org/10.55606/klinik.v1i1.1884