KORELASI STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK BALITA
DOI:
https://doi.org/10.55606/klinik.v1i2.622Keywords:
status gizi, perkembangan motorik kasarAbstract
Perkembangan motorik harus diperhatikan karena merupakan awal dari kecerdasan dan emosional anak. Perkembangan motorik kasar membutuhkan nutrisi atau makanan agar bisa menghasilkan gerakan yang terkoordinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak. Metode yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 44 anak yang berusia 1-24 bulan yang dibawa oleh ibu atau pengasuh keposyandu dengan keadaan sehat fisik maupun mental. Teknik pengambilan sampelnya adalah total sampling dengan jumlah 44 anak. Dengan analisa uji statistik Kendall’s tau. Hasil penelitian diperoleh 84,2% dengan perkembangan motorik kasar normal dan 43,2% dengan status gizi baik. Hasil uji statistik korelasi kendall’s tau sebesar 0,427 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai kendall’s tau kemudian dilanjutkan dengan uji Z secara manual dengan hasil Z hitung > dari Z tabel (4,08 > 1,960) maka dapat dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-24 bulan di Posyandu Dwi Rahayu 3. Oleh karena itu disarankan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita terutama usia 1-24 bulan untuk meningkatkan perawatan dan pemberian makanan yang bergizi pada anaknya supaya setatus gizi anak baik sehingga perkembangan motorik anak juga baik.
References
[2] Sukmawati E, wahyunita yulia sari, and indah sulistyoningrum, Farmakologi Kebidanan. Trans Info Media (TIM), 2018.
[3] A. Mayssara A. Abo Hassanin Supervised et al., “Tumbuh Kembang anak,” Pap. Knowl. . Towar. a Media Hist. Doc., vol. 7, no. 1, 2019.
[4] S. Nahriyah, “Tumbuh Kembang Anak Di Era Digital,” Risalah, J. Pendidik. dan Stud. Islam, vol. 4, no. 1, 2018.
[5] E. Sukmawati and N. D. Nur Imanah, “EFEKTIVITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR BAYI,” J. Kesehat. Al-Irsyad, vol. 13, no. 1, 2020, doi: 10.36746/jka.v13i1.49.
[6] L. D. Anggraeni, Y. R. Toby, and S. Rasmada, “Analisis Asupan Zat Gizi Terhadap Status Gizi Balita,” Faletehan Heal. J., vol. 8, no. 02, 2021, doi: 10.33746/fhj.v8i02.191.
[7] A. A. Ina and B. N. Septiani, “STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH,” J. Pengabdi. Kpd. Masy. MEMBANGUN NEGERI, vol. 4, no. 1, 2020, doi: 10.35326/pkm.v4i1.462.
[8] K. Noviani, E. Afifah, and D. Astiti, “Kebiasaan jajan dan pola makan serta hubungannya dengan status gizi anak usia sekolah di SD Sonosewu Bantul Yogyakarta,” J. Gizi dan Diet. Indones. (Indonesian J. Nutr. Diet., vol. 4, no. 2, pp. 97–104, 2016.
[9] Herawati, “Memahami proses belajar anak,” J. UIN Ar-Raniry Banda Aceh, vol. IV, 2018.
[10] S. A. Alhamid, B. T. Carolin, and R. Lubis, “STUDI MENGENAI STATUS GIZI BALITA,” J. Kebidanan Malahayati, vol. 7, no. 1, 2021, doi: 10.33024/jkm.v7i1.3068.
[11] S. D. Nugraha, R. R. M. Putri, and R. C. Wihandika, “Penerapan Fuzzy K-Nearest Neighbor (FK-NN) Dalam Menentukan Status Gizi Balita,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 1, no. 9, 2017.
[12] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 1st ed. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2019.
[13] Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. CV.Alfabeta, 2018.
[14] Sugiyono, Quantitative Research Methods, Qualitative and R & D. Bandung: Alfabeta, 2014.
[15] E. Sukmawati, “PENGARUH MORINGA OLEIFERA TERHADAP PENINGKATAN ASI PADA IBU MENYUSUI,” JIKA, vol. 4, 2019.
[16] E. Sukmawati, N. D. N. Imanah, and P. Suwariyah, “Pengaruh Pendampingan Kader Kesehatan terhadap Keberhasilan Menyusui untuk Memberikan ASI Eksklusif,” J. Kebidanan Indones., vol. 12, no. 2, 2021.
[17] N. R. Fauzia, N. M. A. Sukmandari, and K. Y. Triana, “Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Balita,” J. Cent. Res. Publ. Midwifery Nurs., vol. 3, no. 1, 2019, doi: 10.36474/caring.v3i1.101.