MANAJEMEN PEMELIHARAAN MESIN SPOTWELDING DENGAN MENERAPKAN TOTAL PRODUCTIVITY MAINTANANCE DI PT INDONESIA THAI SUMMIT AUTO
DOI:
https://doi.org/10.51903/juritek.v2i3.423Kata Kunci:
Total Productivity Maintanance, Overall Equipment Effectiveness, Spot Welding, Cleaning TPMAbstrak
Peralatan produksi secara bertahap meningkat dan tentu saja biaya Teknologi menjadi lebih penting. Peralatan produksi mewakili sebagian besar modal yang diinvestasikan di perusahaan, dan merosotnya peralatan menyebabkan peningkatan produksi, kualitas produk yang lebih rendah, dan siklus pengiriman yang lebih lama. Untuk menjaga kondisi mesin yang berjalan disetiap harinya 9 jam, maka pada bulan juli 2021 sampai Maret 2022 yang dimana memiliki downtime selama 393 Jam sehingga agar tidak mengalami waktu proses produksi terpotong terlalu lama, maka dibutuhkan Metode Total Produksi Maintanance untuk pemeliharaan mesin yang baik dan tepat sehingga hasilnya dapat meningkatkan efektivitas mesin dan dapat mengurangi kerugian yang diakibatkan dari kerusakan mesin. Penyebab rendahnya nilai guna mesin antara lain karena kurang tindakan preventive, corrective maintenance, dan tingginya tingkat defect and speed. Hasil pengukuran nilai effektivitas mesin spot welding SP 16 dan SP 17 dengan menggunakan metode overall Equipment Effectiveness dari bulan juli 2021 sampai maret 2022 memperoleh nilai presentase yang berkisar antara 85,13% - 92,99%. Dan nilai overall Equipment Effectiveness terbesar dimiliki pada bulan Agustus 2021 yaitu 92,99%, dan nilai overall Equipment Effectiveness terkecil dimiliki bulan febuari 2022 sebesar 85,13%. Menurut perusahaan standar ideal overall Equipment Effectiveness adalah 85 % sehingga pada bulan febuari 2022 sudah diatas setandar ideal perusahaan.