Strategi Penenun Ulos dalam Mempertahankan Nilai-Nilai Budaya pada Masyarakat Batak Toba di Desa Siraja Hutagalung Kecamatan Siatas Barita
DOI:
https://doi.org/10.55606/jupumi.v4i1.3684Keywords:
Cultural Values, Strategy, Ulos WeaversAbstract
This thesis is motivated by the existence of the Strategy of Ulos weavers in maintaining the cultural values of Ulos in the Batak Toba Community in Siraja Hutagalung Village, Siatas Barita District. With the Strategy of Ulos weavers, the Community understands more and maintains the sustainability of the values in Ulos. With this strategy, the Community will be more enthusiastic in weaving, in addition to meeting their needs, Ulos is also a culture that cannot be removed. This study uses a qualitative method with a descriptive approach whose data collection is through observation, interviews, and documentation of several informants, namely the village head, cultural figures, and the Ulos weaver community of Siraja Hutagalung Village. Through this study, a description of the Strategy of Ulos weavers who still maintain the cultural values of Ulos in Siraja Hutagalung Village was obtained. The government and community participate in maintaining the cultural values of Ulos so that they can develop and be known by many people.
References
Arikunto, S. (2013). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis.
Bahri, S., & Agustina, C. (2016). Makna dan fungsi ulos dalam adat masyarakat Batak Toba di Desa Talang Mandi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
Djaali. (2020). Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara menghimpun bahan dan keterangan.
Felix. (2016). Media sosial sebagai alat promosi.
Firmando, H. B. (2020). Strategi adaptasi pemasaran kerajinan tenun ulos pada pasar tradisional, modern dan online di Tapanuli Utara (Studi di Kota Tarutung). AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam, 5(1), 23–47.
Fitriani, L. R., & Rachmawati, D. (2022). Komunikasi partisipatif pemberdayaan masyarakat Kampung Ulos dalam mengembangkan ulos sebagai upaya revitalisasi. Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 5(2), 156–167.
Hasan. (2002). Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian.
Hutahean, E. R. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat generasi penenun ulos terhadap wirausaha tenun ulos di Desa Sibalanga.
Moloeng, L. (2007). Penelitian kualitatif dengan tujuan untuk memahami fenomena mengenai apa yang dialami.
Panjaitan, L. M., & Sundawa, D. (2023). Pelestarian nilai-nilai budaya kewarganegaraan dalam penguatan identitas budaya masyarakat: Makna simbolis ulos dalam penyelenggaraan pernikahan masyarakat Batak Toba di Sitorang. Jurnal Seni Masyarakat Perkotaan, 3(2), 64–72.
Sagala. (2016). Ulos dominan digunakan untuk keperluan adat.
Sianipar, M. R. U. (2017). Problema penenun ulos dalam mempertahankan nilai-nilai budaya yang terkandung pada sirait.
Sigalingging. (2012). Kehidupan manusia tidak terlepas dari persoalan nilai.
Simanjuntak, V. A., & Adianto, A. (2023). Peningkatan SDM dan daya saing produk melalui pemberdayaan masyarakat penenun ulos di Kabupaten Tapanuli Utara. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(18), 780–792.
Siregar, D. S. (2021). Strategi pengembangan usaha Yanti Ulos Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sitompul. (2009). Nilai seni budaya yang tinggi pada ulos seperti Ulos Ragi Jugia, Ulos Ragi Idup, dan Ulos Ragi Hotang diproduksi secara tradisional.
Takari, M. (2009). Ulos dan macam-macamnya dalam kebudayaan Batak di Sumatera Utara: Arti, fungsi dan teknologi. Makalah pada Seminar Tenun Internasional Nusantara, Kuantan, Pahang, Malaysia: Studi Media, Fakultas Sastra dan Ilmu Sosial, Universitas Malaya, Dosen Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Publikasi Manajemen Informatika

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.